Monday, September 12, 2005

JONI's promise

Pukul 12.55, aku pergi ke kampus. Rencana sudah kurancang di otak. Pukul 13.00, rapat danus kulker. Tak peduli rapat selesai atau belum, pukul 14.00 aku akan menonton Janji Joni di LFM. Biasalah, nonton gratisan plus aku belum pernah menonton film ini, kesempatan yang tidak boleh dilewatkan.

Pukul 13.05, sampai himpunan. Lho, masih sepi. Mana yang mau rapat?

"Mana rapatnya?"
"Lho, emang ga dapet jarkom?"
"Ha? Jarkom apaan?"

Intinya, jadwal rapat diubah menjadi Senin pukul 17.00. Aih, mending aku meneruskan main Pharaoh di rumah. Baru pergi ke LFM.

"Terus sekarang mau ngapain? Pulang?"
"Mm, ga deh, tanggung. Aku mau nonton Janji Joni."
"Oya? Kita juga mau nonton."
"Ow? Ya udah, bareng aja deh."
"Sip. Bentar lagi kita ke sana."
"Lah? Kan mulainya jam 2."
"Kayaknya sih ntar bakal penuh. Kita dateng duluan aja."
"Hm. OK."

Pukul 13.40, kami pun ke LFM. Lho, lho, sepi. Tidak ada yang mau nonton, atau kami terlambat? Ah, itu ada teman di LFM.

"Yo, yang di dalam baru muter film apa? Bukan Janji Joni kan?"
"Oh, bukan. Masih yang film sebelumnya."
"Janji Joni mulai jam dua bukan?"
"Harusnya sih iya. Tapi film yang ini mulainya aja jam satu."
"Heh? Harusnya kan jam dua belas."
"Iya, makanya Janji Joni juga bakal telat."

Aku berpandang-pandangan dengan ketiga temanku yang lain. Telat satu jam ya?

"Gimana? Masih lama banget. Mau nunggu di sini atau ke mana dulu kek?"
"Ya udah, kita pergi aja. Jam setengah tiga kita balik ke sini."

Seorang temanku menyerah.

"Aku pulang aja deh."
"Lah, ga mau liat?"
"Males nunggunya."
"Hm, OK."

Dia pun pulang. Tinggal kami bertiga.

"Udah liat pasar seni?"
"Belum."
"Ke sana yuk. Aku belum liat juga."
"Yuk yuk."

Melihat-lihat Ganesha Art Festival yang sepi. Ada barang yang aku ingin punya, tapi males belinya. Mahal. Duitku ludes buat bayar telepon ke Jogja. Dari Skanda, kami ke Gelap Nyawang, terus motong ke Salman karena gerimis. Beli kue dan minum untuk cemilan nonton film, baru ke kampus lagi. Belum banyak menit yang terlewat dari pukul 14.00. Ah, HP-ku...

"Ya?"
"Kalian di mana?"
"Di Salman."
"Katanya mau nonton Janji Joni?"
"Iya, emang. Tapi kan mulainya telat. Kami jalan-jalan dulu."
"Terus kapan mau ke sini?"
"Ya ini baru mau ke sana."
"Oh... ya udah. Udah dulu ya."
"Yo."

Sampai di LFM, kami bertiga cuma bisa bengong. Hah?! Antriannya sudah sepanjang ini?! Ah, itu mereka teman-teman yang tadi kami ajakin nonton waktu di himpunan. Mereka nyengir melihat kami. Duh, cowok-cowok ini, tahu antri gini bukannya ikut ngantri malah duduk-duduk di sini....

"Udah sepanjang ini?!"

Temanku yang barusan meneleponku juga cuma cengengesan. Duh, parah juga antriannya. Padahal, filmnya aja masih lama mulainya. Ya sudah, akhirnya kami malah ikutan duduk. Ngobrol nggak karuan. Ah, antrian mulai bergerak. Entah jam berapa itu. Kami pun ikut antri setelah ekor antrian hampir mencapai kursi kami. Tapi....

"Empat orang lagi!"

Hah? Padahal kami bersepuluh. Plus hitung empat itu masih jauh dari kami.

"Ah, udah deh. Mending ke tempat T dan F yang tadi nemuin N. Kita liat apakah N masih kenal T atau ga."

Kami pun ke bagian belakang LFM. Apa namanya? Ah, aku sebut saja backstage. Ah, N dan T baru ngobrol. Itu dia F. F melihat kami dan berbisik senang.

"Gue udah kenalan sama N, lho! Udah foto bareng segala."
"Oya? N inget sama T atau tadi kenalan lagi?"
"Dia inget tampang, tapi lupa nama."

Aku ngakak. Kasihan amat. Makan tuh malu. Tapi salut juga buat T, malunya kan demi teman, hehe.... Ai ai, apa tuh? Ada TV menayangkan film. Janji Joni-kah? Ah, benar, ternyata disambung ke TV ini. Aku berpandang-pandangan dengan dua temanku yang tersisa.

"Gimana? Mau nonton di sini aja?"
"Mm..."

Temanku masih ragu. Lalu kami melihat beberapa orang sudah lesehan di depan TV, nonton. Akhirnya dia pun mengangguk. Kami bersiap lesehan. Melihat kami, seorang anak LFM pergi sebentar, balik-balik membawa empat kursi lipat.

"Nih, pakai ini saja."

Kemudian dia dan teman-temannya bolak-balik datang dan pergi membawakan kami kursi lipat. Jadilah, nonton bareng Janji Joni di backstage, hehe....

Yep, sekian cerita hari ini. Ini adalah kisah perjuangan kami untuk sekedar nonton Janji Joni gratisan di LFM, Sabtu (10/9). Ah, btw, Janji Joni katanya mau diputar lagi Minggu (11/9). Damn. Kenapa nggak bilang dari tadi?

2 comments:

  1. Yo May!
    Filmnya bagus ga? Gua jadi pengen nonton nih.
    Ketemu ama Nicholas Saputra ama Joko Anwarnya ga?
    Udah pake kontak lens blon?
    hehehe...

    ReplyDelete
  2. Yo Fan!
    Menurut gua sih bagus. Setidaknya film ini memberikan warna baru yg menarik buat film Indonesia. Nicholas Saputra? Liat doang. Itu, yg di ceritaku jadi berinisial N :)) Joko Anwar ga liat tuh. Pokoknya habis film aku langsung cabut :D
    Contact lens kan dah pernah pake dulu itu. Awas kalo mulai ngebayangin yg aneh2 >:(

    ReplyDelete