Friday, May 06, 2005

WRitinG

Apa begitu susahnya menulis? Bukan masalah mengetikkan huruf, mengeja kata, menyusun kalimat.... Cukup tuliskan apa yang ada di otakmu. Itu saja dulu.

Bukankah itu hal yang paling dasar dari suatu tulisan? Melakukan komunikasi. Entah itu kepada orang lain atau hanya diri sendiri. Masalah gaya tulisan, pikirkan belakangan. Masalah ejaan, pikirkan nanti. Masalah menarik atau tidak, itu terakhir saja. Berteriak dengan tulisan. Berbisik dengan tulisan. Marah dengan tulisan. Sedih dengan tulisan. Senang dengan tulisan.

Aku merasa lebih suka berbicara dengan jari daripada dengan lidah.
Penulis cerpen yang aku tahu namanya tidak banyak. Tetapi begitu masuk kuliah aku kehilangan perasaan respect pada seorang penulis cerpen yang antologi cerpennya aku beli.

Gara-garanya, ada satu paragraf dia catut utuh (!) dari karya Kahlil Gibran. Gila, dan dia tak menuliskan darimana dia mendapatkan kalimat2 dalam paragraf itu. Aku mengetahuinya karena tanpa sengaja saat aku membaca Sang Nabi, aku merasa aku pernah membacanya dalam tulisan lain.

Waktu masih SMA, seorang teman mengirimkan puisi untuk dimuat dalam majalah sekolah. Untungnya tidak jadi dimuat. Karena, tak sampai sebulan kemudian aku baru menyadari puisi itu hanyalah lirik lagu soundtrack sebuah game.

Lalu, dalam satu minggu ini, dua orang teman sekaligus menjadi plagiator.

Yang satu, sudah dimarahi seorang teman yang lain. Yang lain? Aku harus bagaimana?