Saturday, June 04, 2005

tHe caT

Kucing itu diam tepekur.

Bulunya putih, dengan sedikit coklat muda di sana-sini. Ia memejamkan matanya, tidur. Berbaring dengan tenang di atas keset depan pintu rumah. Tampak begitu hangat pada malam yang dingin setelah hujan turun seharian.

Mendengar derit pintu pagar terbuka, ia pun membuka matanya. Menatapku. Mungkin bertanya-tanya, siapakah manusia ini?

Aku hanya mematung, bingung. Kalau mau masuk rumah, aku harus mengusir kucing itu, mau tidak mau karena posisinya menyebabkan pintu tidak bisa dibuka. Tapi, aku masih tidak ingin ia pergi.

Kucing itu pun bangkit perlahan, sadar diri, kemudian beralih dari tempatnya tadi.

Aneh menyadari keberadaan seekor kucing bisa mengobati sunyi.

No comments:

Post a Comment