Monday, May 02, 2011

reLiGion

Agama. Salah satu isu privasi sensitif dalam kehidupan publik. 

Saya pernah diajarkan mengenai fanatisme beragama. Kata guru agama saya, fanatik itu perlu. Karena fanatisme adalah meyakini bahwa agamanya yang benar. Beragama tanpa bersikap fanatik layaknya makan sayur tanpa garam, hambar rasanya. Karena ini masalah keyakinan. Kalau tidak fanatik, lalu untuk apa beragama?

Fanatisme seharusnya adalah privasi. Yang menjadi masalah adalah ketika fanatisme itu bertabrakan dengan fanatisme orang-orang di sekitarnya.

Maka yang terjadi adalah bentrok. Fisik. Lisan. Tulisan. Seandainya orang mengerti bahwa kata-kata bisa lebih kejam daripada sebilah pedang.

Jangan salahkan agamanya. Salahkan orang yang tidak memahami agamanya sendiri, bahkan mengajarkan ketidakpahamannya kepada orang lain. 


@Grey, May 2, 2011 

1 comment: