Saturday, April 28, 2007

Behind the scene: Ekskursi Aroes Koeat ITB 2006

Maaf, bukan mau bercerita tentang proses persiapan kegiatan kulker kami, hanya ingin berbagi cerita tentang acara-acara main kami.

Rabu malam, ke studio TransTV menonton ExtravaganzABG (huek...) dan Lepas Malam. Fufu, sebenarnya ini ajang melihat-lihat cewek cakep buat 90% peserta kulker :D Terutama ExtravaganzABG tuh... benar-benar acara yang garing dan aneh.... Adapun dalam Lepas Malam, fufu, kami sungguh beruntung. Sempat khawatir karena pembawa acaranya bukan lagi Farhan. Eh, ternyata penggantinya tidak kalah kocak: Indi. Jadi lega... :D Bintang tamunya KD, Titi DJ, Ruth Sahanaya, dan Komeng. Dan, orang paling cakep di ruangan itu -cowok, bukan cewek ;) adalah pengarah acara atau apa pun itu namanya, hehe.... Lalu, ternyata bus kami diparkir bersebelahan dengan bus yang dipakai teman-teman Unpad yang juga datang ke tempat yang sama. Hoho, lagi-lagi: cewek-cewek cakep....

Kamis siang saat perjalanan, tiba-tiba tersadar di sebelah kanan kami ada bus yang melaju dengan kecepatan hampir sama membawa cewek-cewek berseragam. Perbincangan via kertas yang ditempelkan di kaca memberikan informasi bahwa mereka dari SMA 2 Sumedang. Haha, bus kami langsung miring ke kanan :D Guru mereka sampai tertawa melihat ulah kami :p

Kemudian, Kamis sore kami ke Pantai Kelapa Tujuh (benarkah itu namanya?) di Suralaya. Lampung tampak di seberang. Waktunya main di pantai! Uah... sudah berapa tahun yang lalu terakhir kali aku ke pantai ya? Hm... air laut yang menyapu kaki sampai lutut, pasir yang menelusup di antara jemari, angin yang menyegarkan.... Cowok-cowok sudah asik cebur-ceburan, main bola, malah ada yang cuma main pasir kayak anak kecil yang ada di film-film. Hehe... maklum, jarang sekali ke pantai.... Ada juga yang memisah ke bagian pantai yang jauh... (ehm ehm, si adek baru pdkt ya...).

Jumat malam, kami menginap di vila yang ada di Anyer. Sudah gelap, jadi tidak bisa melihat apa pun. Sabtu pagi, baru tampak, lingkungan vila ini bukan pantai berpasir, melainkan karang. Wah, susah, aku takut turun ke bawah. Jadi, ya hanya menikmati angin laut dari atas, melihat kepiting-kepiting dari atas, melihat ombak dari atas.... Setelah bosan, akhirnya menonton cowok-cowok main kartu bohong-bohongan :D

Terakhir adalah Dufan! It's time to have fun, guys! Dari kora-kora sampai rumah miring kami masuki :)) Benar-benar deh... karena prinsip rombongan kecil kami adalah mencoba sebanyak mungkin! Yah... kan kami hampir tidak pernah main ke Dufan. Tetapi, ada juga teman yang ketagihan kora-kora dan bom bom kar (eh, bagaimana sih menuliskannya?), mainnya itu-itu terus. Yang kusayangkan, waktu arung jeram, aku hampir tidak basah. Wuah... padahal kan aku yang ingin basah, eh... malah temanku yang tidak terlalu ingin basah yang basah kuyup dari atas sampai bawah... huhu....

Yap, penutup semester yang benar-benar asik, sepadan dengan semester berat yang baru saja dilalui :)

Bandung, 10:14 AM 1/23/2006
@ Faiz's brain

ZiaraH

Ziarah karya Iwan Simatupang, thanks to Zaki.... Akhirnya selesai juga aku membacanya....

A recommended novel. Iwan Simatupang cukup lugas menyampaikan apa yang ingin dikatakannya. Sebuah satire yang manis. Penceritaan yang cerdas tanpa menggurui. Tidak, tidak. Sang mantan pelukis yang juga telah menjadi mantan pengapur itu benci dengan istilah-istilah yang rumit. Ia benci dengan filsafat. Maka, tertawakanlah diri-diri yang sok filosofis. Hidup dan kehidupan itu indah, terlalu indah untuk dilihat dari kaca mata kuda.

Lalu, semua orang adalah sama, mempunyai hak yang sama. Semua mayat juga sama, mempunyai hak yang sama. Lucu, jika manusia hidup dikotak-kotakkan, setelah mati pun masih dikotak-kotakkan. Lucu, jika peraturan bukannya membuat hidup manusia lebih mudah.

Satu hal terakhir, jika ada satu orang gila di antara orang-orang waras, siapakah yang gila sebenarnya? Dan, jika ada satu orang normal di antara orang-orang gila, siapakah yang gila sebenarnya? He... pertanyaan menarik. Aku jadi teringat satu lirik tembang (lagu) Jawa yang isinya kurang lebih begini (maaf, aku sungguh-sungguh lupa, mohon ralat dari teman-teman sekalian):

Iki jamane jaman edan
Nek ra melu edan ra komanan
Nanging sakbegjane wong edan
Luwih begja sing isih eling Sang Pangeran

(Ini jamannya jaman gila
Kalau tidak ikut gila tidak kebagian
Tapi seberuntungnya orang gila
Lebih beruntung yang masih ingat Tuhan)

Aku juga ingat pertanyaan dari Koko, salah satu angkatan bangkot Boul saat kaderisasi: mana yang lebih penting, kenyataan, atau kesadaran? Aku, sebagai orang yang pragmatis, saat itu menjawab: tergantung. Kenyataan, dilihat dari mana? Kesadaran, untuk melihat apa? Seperti kutu di bulu-bulu kelinci (he, ingat Dunia Sophie...) yang tidak bisa melihat lebih jauh dari apa yang bisa dilihatnya, manusia yang sadar pun tak dapat mengetahui kenyataan bahwa bumi ini bulat dan berputar tanpa kesadaran bahwa ada kemungkinan seperti itu. Namun, manusia yang sadar yang berada di luar bumi tentunya mengetahui kenyataan itu.

Yah... nantinya pertanyaan bisa berkembang dalam diri kita masing-masing: jika kita berada dalam sistem, mampukah kita memperbaiki sistem, atau kita justru ikut terhanyut dalam sistem? Satu hal yang jelas, tak mungkin memperbaiki sistem dari luar saja. Tidak akan ada cukup keyakinan bahwa sistem telah benar-benar diperbaiki jika perbaikan hanya dilakukan dari luar.

Oh oh, ada hal lain yang harus kulakukan benar-benar. Sekian dulu untuk saat ini.

Bandung, 6:50 PM 1/15/2006
@ Faiz's brain

uPDate

Well... sudah ada teman yang bertanya, why my blog hadn't been updated yet. Sibuk? Untuk mempersingkat cerita, anggaplah itu jawabannya, haha. Tapi, sebenarnya sih aku tidak sesibuk itu. Ada hal yang ingin kutuliskan, tapi masih kurancang di otak, lalu malah mandeg. Masih menunggu waktu yang tepat, mungkin :)

Lalu barusan aku bongkar-bongkar blog, dan aku menemukan beberapa draft yang dulu tidak aku publish, entah apa alasannya, heuheu.... Emh... OK, aku publish saja deh :)

@warnet